PT. Terminal Petikemas Surabaya, anak perusahaan dari PT. Pelindo III (Persero) pada 18 Juni 2019 dalam memperingati Hari Dermaga 17 Juni, mengadakan kunjungan ke Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surabaya.

Capt. Trilaksono berpartisipasi dalam TPS Mengajar di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surabaya, 18 Juni 2019

Kegiatan yang diikuti oleh 72 siswa/i YPAC dan 70 orang guru, pengurus yayasan, guru, terapis dan petugas dari sekolah, serta sukarelawan dan manajemen TPS ini, tampak lebih seru dengan tampilan nyanyian dari para siswa/i YPAC. Pada akhir acara juga ada tampilan badut yang sangat menghibur siswa/i YPAC.

Interaksi dengan Peserta dari YPAC Surabaya

TPS hadir untuk memberikan materi kepelabuhanan yang dikemas dalam tampilan videografis agar lebih mudah ditangkap oleh anak-anak, serta mendatangkan langsung para pelaksana profesi pada industri kepelabuhanan seperti Pandu, yang dalam hal ini diwakili oleh Capt. Trilaksono, Operator Rubber Tyred Gantry (RTG), Operator Container Crane (CC), Port Security dan petugas lainnya yang semuanya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai himbauan bahwa keselamatan adalah yang utama sehingga di Pelabuhan, kita wajib menggunakan APD seperti helm, rompi dan sepatu safety

Full Team TPS Mengajar

Direktur Keuangan, Budi Satriyo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan untuk mendukung dunia Pendidikan sejak dini, utamanya dalam bidang kepelabuhanan.

Ketua Yayasan YPAC Surabaya, Wiwiek Teddy Ontoseno menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian TPS terhadap siswa/i YPAC. “Ini merupakan ilmu pertama yang mereka dapatkan tentang kepelabuhanan, dan anak-anak sangat antusias sekali mengikuti kelas ini, semoga ke depan dapat berlanjut sampai angkatan kelas berikutnya”, ungkap Wiwiek. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian TPS utamanya di dunia pendidikan, sekaligus merupakan bagian dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) TPS. Harapannya ke depan kegiatan ini terus berlanjut, tidak hanya untuk sekolah-sekolah pada umumnya saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah luar biasa lainnya, sehingga pendidikan di Indonesia dapat lebih merata.